
Mengembangkan diri dan meninggikan diriadalah dua sikap mental ygbisa jadi salah satunya, baik secarasadar atau pun tidak, melekat pada diri kitasendiri atau pd orang2 yg sehari2 kitajumpai di sekitar kita. Trus, apabedanya ya?
Hmm, sekedar sharing mgk kira2 begini.Shortly, si pulan bisa dikatakan sukamengembangkan diri jika selalu berusahado the best thd apapun bidang yg sedangditekuninya. Tidak kenal lelah, kreatif, inovatif danselalu merasa dirinya harus belajar danbelajar adalah sikap terpuji lain yg dimilikinya. Orientasinya memang fokus padapeningkatan kualitas diri tnp adaembel2 untuk sekedar mencari pengakuan, penonjolan diri, apalagi bersifat riya.Kesuksesan/ keberhasilan yang tlh danbakal digenggamnya seperti misalnya:status sosial (dan akademik), derajatkekayaan dan sgl sst yg berbau materihny dianggapnya sebagai bonus/buah drkerja kerasnya tnp perlu ada keangkuhandan tetap mengingatnya hanya sbgtitipan belaka yg harus disyukuridengan sebenar2nya syukur.
Hal yang sebaliknya dari apa2 yg tlhdisebut di atas adalah disandang olehsi pulan2 yang suka meninggikan diri.Mereka2 ini memang suka bekerja kerasjuga untuk memperoleh apapun impian mrkyg bersifat materi, namun biasanyadimotivasi oleh semangat utama untukmendapatkan pengakuan keduniawiaan ygbersifat semu. Status (sosial,kekayaan ) bagi mereka perlu dikejar.Pontang- panting kesuksesan mereka buruagar hanya bisa bertepuk dada sambilbilang: "nih guwa". Terkesan congkakdan cenderung melupakan eksistensi dirisih. Dalam kenyataanya, org2 spt inimemang pny karakter awal yg mgkcenderung terlalu tinggi menilai dirisendiri (dan secara bersamaan mgkterlalu rendah memandang org lain).Wallahu'alam.
Nah, sekedar bahan renungan kira2 kitamasuk golongan mana ya? Srius bangetsih hehe...
Hmm, sekedar sharing mgk kira2 begini.Shortly, si pulan bisa dikatakan sukamengembangkan diri jika selalu berusahado the best thd apapun bidang yg sedangditekuninya. Tidak kenal lelah, kreatif, inovatif danselalu merasa dirinya harus belajar danbelajar adalah sikap terpuji lain yg dimilikinya. Orientasinya memang fokus padapeningkatan kualitas diri tnp adaembel2 untuk sekedar mencari pengakuan, penonjolan diri, apalagi bersifat riya.Kesuksesan/ keberhasilan yang tlh danbakal digenggamnya seperti misalnya:status sosial (dan akademik), derajatkekayaan dan sgl sst yg berbau materihny dianggapnya sebagai bonus/buah drkerja kerasnya tnp perlu ada keangkuhandan tetap mengingatnya hanya sbgtitipan belaka yg harus disyukuridengan sebenar2nya syukur.
Hal yang sebaliknya dari apa2 yg tlhdisebut di atas adalah disandang olehsi pulan2 yang suka meninggikan diri.Mereka2 ini memang suka bekerja kerasjuga untuk memperoleh apapun impian mrkyg bersifat materi, namun biasanyadimotivasi oleh semangat utama untukmendapatkan pengakuan keduniawiaan ygbersifat semu. Status (sosial,kekayaan ) bagi mereka perlu dikejar.Pontang- panting kesuksesan mereka buruagar hanya bisa bertepuk dada sambilbilang: "nih guwa". Terkesan congkakdan cenderung melupakan eksistensi dirisih. Dalam kenyataanya, org2 spt inimemang pny karakter awal yg mgkcenderung terlalu tinggi menilai dirisendiri (dan secara bersamaan mgkterlalu rendah memandang org lain).Wallahu'alam.
Nah, sekedar bahan renungan kira2 kitamasuk golongan mana ya? Srius bangetsih hehe...
Salam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar